Archive for 2021
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
Jumat, 02 Juli 2021
Posted by Faizal Prasetyo

Nama : Faizal Prasetyo
NIM : C1D119007
Kelas : A (Ganjil)
Mata Kuliah : Teknologi Informasi
Dosen : Wa Ode Lusianai, S.Ip., M.Si
Tugas : Final
Teknologi Informasi Dalam Media Pembelajaran
Teknologi informasi yaitu meliputi perangkat keras, lunak untuk menjalankan
satu atau sejumlah tugas pemprosesan data misalnya menangkap, mentransmisikan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi atau menampilkan data, segala jenis teknologi
yang mampu mempores atau mengirim informasi dalam bentuk elektronik, seperangkat
alat memperlancar penataan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemproses data,
informasi dan komunikasi, dan memecahkan masalah, membuka kreatifitas, meningkat
efektifitas serta efiesensi dalam melakukan pekerjaan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Pendidikan sebagai
salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendewasaan manusia
tentu di satu sisi memiliki andil yang besar bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut, namun di sisi lain pendidikan juga perlu
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap
penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Dewasa ini pembelajaran di sekolah mulai disesuaikan
dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan
pergeseran paradigma pendidikan (Hujair, 2009). Hal ini mengindikasikan
bahwa penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran di kelas,
sudah menjadi suatu kebutuhan sekaligus tuntutan di era global ini.
Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, perlu
dikembangkan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.Hal ini
perlu dilakukan agar proses pembelajaran tidak terkesan kurang menarik,
monoton dan membosankan sehingga akan menghambat terjadinya transfer of
knowledge. Oleh karena itu peran media dalam proses pembelajaran menjadi
penting karena akan menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi lebih
bervariasi dan tidak membosankan.
Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media
menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Visual dibedakan
menjadi tiga yaitu gambar, garis, dan symbol yang merupakan suatu kontinum
dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Disamping itu,
Bretz juga membedakan antara media siar (tele communication) dan media
rekam (recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media:
1. Media audio
visual gerak
2. Media audio visual diam
3. Media audio visual semi gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media semi gerak
7. Media
audio
8. Media cetak
Nama : Faizal Prasetyo
NIM: C1D1 19 007
Kelas : A (Ganjil) Ilmu Komunikasi 019
Mata Kuliah : Manajemen Public Relation
Dosen : La Ode Herman Halika, S.Ip., M.I.Kom
Tugas : 4
Perencanaan Kegiatan Humas
A. Perencanaan Program PR
Beberapa alasan yang paling terlihat untuk perencanaan humas :
1) Menetapkan target- target pembedahan humas yang nantinya hendak jadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh
2) Memperhitungkan jumlah jam kerja serta bermacam bayaran yang dibutuhkan
3) Menyusun skala prioritas guna memastikan jumlah program serta waktu yang dibutuhkan
4) Memastikan kesiapan ataupun kelayakan penerapan bermacam upaya dalam rangka menggapai tujuan- tujuan tertentu cocok dengan jumlah serta mutu( i) personil yang terdapat, energi dukung dari bermacam perlengkapan raga, dan anggaran dana yang ada.
B. Model Perencanaan Humas
Model perencanaan humas 6 langkah yang diterima secara luas oleh para praktisi humas handal itu merupakan selaku berikut:
1. Pengenalan Situasi
a. Perencanaan Logis
Sebelum kita merumuskan program humas, kita butuh mengenali titik awal mulanya. Misalnya, kita wajib mengenali secara tentu semacam apa citra organisası di mata khalayak.
b. Proses Transfer Humas
Semacam kita tahu tujuan sangat mendasar dari aktivitas humas merupakan penciptaan uraian. Tiap pratiksi humas berkewajiban menjadikan khalayak organisasinya menguasai produk ataupun kedatangan organisasi secara totalitas. Mereka sama sekali tidak dibebani tugas buat memmbuat khalayak tadi menggemari ataupun menyayangi organisasinya.
4 Faktor perilaku :
- Permusuhan (hostility)
- Prasangka (Prejudice)
- Apati( Apathy)
- Perilaku acuh tidak acuh (igonorance)
c. Kompromi yang Diperlukan
Tiap praktisi humas wajib senantiasa realistis, serta jangan hingga terjebak dalam perilaku optimisme yang kelewatan. Tidak terdapat jaminan itu hendak sukses seluruhnya. Baiknya kita menetapkan sasaran yang normal.
d. Penyelidikan Situasi
Guna menyelami suasana yang terdapat, kita butuh mengadakan sesuatu investigasi ataupun penyelidikan. Investigasi itu sendiri dapat dicoba lewat observasi ataupun lewat sesuatu riset data serta statistik (riset kepustakaan).
e. Pengumpulan Pendapat
Salah satu tata cara yang sangat kerap digunakan oleh para praktisi humas merupakan pengumpulan komentar ataupun riset perilaku, di mana seseorang pewawancara hendak mengajukan rangkaian persoalan kepada beberapa responden ilustrasi yang dikira lumayan mewakili khalayak yang hendak dituju.
f. Pemecahan Masalah
Aktivitas humas kerap berkaitan dengan pemecahan sesuatu permasalahan. Mengenali humas kita bisa mengenali kenapa industri begitu susah mendapatkan staf yang dibutuhkannya.
2. Definisi Tujuan
Tujuan aktivitas humas suatu industri di antara lain:
- Mengganti citra universal di mata khalayak sehubungan dengan terdapatnya kegiatan- kegiatan baruyang dicoba oleh industri.
- Tingkatkan bobot mutu para calon pegawai.
- Memberitahukan sesuatu cerita sukses yang sudah dicapai oleh industri kepada warga dalam rangka memperoleh pengakuan.
3. Penetapan khalayak
Sebesar apapun sesuatu organisasi tidak bisa jadi menjangkau seluruh orang. Organisasi tersebut wajib menetapkan ataupun memastikan sebagian antara lain yang sangat cocok ataupun yang sangat dibutuhkannya. Dengan jumlah khalayak yang lebih terbatas, sesuatu organisasi hendak lebih efektif dalam menggarapnya terlebih bila berhubungan dengan kelangkaan sumber energi.
4. Pemilihan Media serta Metode Humas
Apabila kita menyamakan media humas timbul 5 perihal menarik selaku berikut:
- Kampanye periklanan
- Aktivis humas berhubungan dengan para editor, jurnalis, dan para produser Televisi serta radio
- Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibanding dengan humas
- Kampanye periklanan umumnya dicoba terbatas pada media-media yang dapat diharapkan hendak membuahkan hasil optimal.
Media serta Anggaran
Para perencanaan media humas pula wajib memperhitungkan media mana yang wajib digunakan buat menjangkau khalayak yang sudah diseleksi, pastinya cocok dengan keterbatasaan anggaran yang terdapat.
5. Anggaran
Kita lumayan menguasai kalau humas ialah aktivitas yang padat karya, sehingga pos pengeluaran terbanyak dihabiskan buat membayar konsumsi jam kerja alias pendapatan personil.
6. Pengukuran Hasil Keberhasilan atau Kegagalan
- Metode yang digunakan buat mengidentifikasi suasana kerap digunakan buat mengevaluasi bermacam hasil yang sudah dicapai dari segala aktivitas humas yang sudah dilaksanakan.
- Metode- metode hasil penilaian umumnya diterapkan pada sesi perencanaan.
- Tiap program humas wajib mempunyai tujuan yang tentu Buat itu, butuh diresmikan target- target terlebih dulu Target- target ini hendak digunakan selaku perbandingan ataupun hasil riil yang sudah dicapai.

Faizal Prasetyo
NIM: C1D1 19 007
Kelas : A (Ganjil) Ilmu Komunikasi 019
Mata Kuliah : Manajemen Public Relation
Dosen : La Ode Herman Halika, S.Ip., M.I.Kom
Tugas : 3
Manajemen Humas (PR)
Manajemen humas merupakan proses riset perencanaan, penerapan serta penilaian suatu aktivitas komunikasi dalam perusahaan maupun organisasi.
Public Relations ataupun kadangkala diucap dengan sebutan Humas memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, terutama apabila perusahaan tersebut kerap berhubungan dengan masyarakat luar. Dengan kata lain, Public Relations pula berfungsi dalam membangun ikatan komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat luas.
Unsur - Unsur Humas
Dalam melaksanakan manajemen humas, menurut George R. Terry, seorang praktisi humas perlu mempersiapkan unsur - unsur yang diperlukan demi tercapainya tujuan yang maksimal, yakni :
1. Men and Women
Pihak yang ikut serta dalam proses manajemen,
2. Materials
Mencakup beberapa barang yang wajib dibeli ataupun dipersiapkan demi keberhasilan proses manajemen.
3. Machines
Seluruh yang menunjang pemakaian dari benda ataupun perlengkapan.
4. Methods
Metode ataupun teknik yang digunakan dalam melaksanakan proses manajemen.
5. Money
Anggaran yang diperlukan buat menggapai tujuan program perusahaan.
6. Market
Pasar target industri dalam melaksanakan proses manajemen.
Tahap - Tahap Dalam Manajemen Humas
Tahapan dalam manajemen humas ialah proses yang meliputi hal - hal sebagai berikut :
1. Planning
Pelaksanaan tujuan serta prosedur dan pembuatan rencana.
2. Organizing
Pengaturan anggota serta sumber daya yang diperlukan.
3. Coordinating
Struktur kepanitiaan, pendelegasian kerja tiap bagian, serta penataan anggaran.
4. Communicating
Penyampaian rencana program kepada publik internal serta eksternal.
5. Actuating
Aksi melaksanakan program yang cocok dengan rencana yang sudah terbuat.
6. Controlling
Kendali atas jalannya penerapan program.
7. Evaluating
Peniliaian terhadap hasil kinerja program.
8. Modificating
Aktivitas perbaikan program bersumber pada hasil penilaian.
Strategi Manajemen Dalam Hubungan Masyarakat
Manajemen humas ialah bidang ilmu yang tumbuh secara terpisah, tetapi dalam perkembangannya berhasil meningkatkan peranannya pada tiap bidang kehidupan.
Cutlip, Center, Brown (1985) menerangkan mengenai proses hubungan masyarakat yang mengacu pada pendekatan manajerial sebagai berikut :
Pada penjelasan di atas nampak kalau penerangan tugas humas tidaklah semata melaksanakan aksi, melainkan memerlukan rencana serta diiringi dengan langkah pengendalian lewat suatu proses penilaian.


